Senin, 18 Maret 2013

Sabtu malam




Dingin, mencekam, berkabut, penuh kengerian tak berbatas
Ini puisi tentang hantu atau tentang cinta?!
Malam ini identik dengan cinta,
Bagiku malam ini lebih kearah mengerikan
Kalau disambung menjadi cinta yang mengerikan!
Lho. Bayangkan kamu hidup namun tak bernafas
Jadinya seperti cintaku pada dia(1)
Aku mencintainya(1) namun aku tidak menjiwai cintanya(1)
Hasilnya KARMA

Lalu ibarat kata kamu hidup tanpa nafas sedang mengejar
Nafas kehidupan yang lain
Seperti cinta ku padanya(2) yang kujiwai sepenuh nyawa
Namun tak dinyana ia(2) memilih cinta yang lain
Dan aku memilih malam ini menjadi malam tanpa nafasku selanjutnya.

Dicky Ingusan
16 Maret 2013
Aku (cowok)
Dia1 (ibuku:cewek)
Dia2 (pacarku:cewek dunk!)

Mendung Ini



Mendung ini terasa cerah walau mentari bersembunyi di kesamaran.
Mendung ini bergulir sendja menatap nanarnya waktu yang bergerak perlahan.
Mendung ini tenang menemaniku.
Saat aku menanti hujan yang turun.
Menanti dalam keraguan mendung.
Walau hujan itu berbentuk tangisan.
 Tangisan adalah kesedihan,
kehampaan,
dan
kesendirian.
 Namun hujan selalu memberi ketentraman hatiku.
Selamat tinggal mendung.
Aku merindukanmu sebelum hujan.

Kejujuran*




Kejujuran dengan tanda bintang di bagian atas akhir katanya. Dalam sebuah hubungan, kejujuran adalah nilai yang dijunjung untuk meningkatkan kepercayaan. Lalu bagaimana dengan kejujuran dengan tanda bintang di bagian atas akhiran katanya?  Itu yang ingin saya bahas pada artikel kali ini. Saya jujur* memaparkannya. 



Ketika sebuah kata diberi akhiran tanda bintang pada bagian katanya, berarti kejelasan katanya masih harus diimbuhi oleh keterangan lanjutan. Pada kasus ini, kejujuran adalah sifat dasar manusia yang mengungkapkan apa adanya tanpa ada tambahan apapun. Lalu  bagaimana bisa terjadi penambahan simbol bintang pada bagian atas akhirannya? Kita harus jujur* mengutarakanya, meng-timurkannya, meng-baratkannya, ataupun meng-selatannya. Tidak peduli berbagai perbedaan arah kompas yang anda anut. Harus mampu menjelaskannya!
Saat dosen saya akan memberikan pelajaran. Beliau memberikan info kepada kami, bagaimana format pemberian nilai mata kuliah. Kebetulan beliau adalah wakil ketua jurusan, bidang pengajaran dan kemahasiswaan. Segala hal yang berkaitan dengan mahasiswa harus berhubungan dengan dosen yang paling cantik ini sebelum dosen yang lain. Beliau adalah satu-satunya dosen perempuan di jurusan. Selama 31 tahun-red jurusanku telah berdiri, beliaulah yang mampu mendobrak kemapanan para dosen pria. Sudah menginjak 50 tahunan lebih, namun masih terlihat cantik, seksi dan menarik. Saya jujur kali ini. Paling ga itu menurut suaminya. :P . Beliau masih terlihat muda. Seumuran 30 tahunan jika hanya sekedar melihat sekilas. Masih dikategorikan kurus, bagian belakang yang masih berisi  dan kencang . Serta bagian depan atas yang tidak terlalu menonjol.
Saya menceritakan gambaran fisiknya agar anda tahu bahwa selain terpelajar ( beliau adalah doktor di bidang konversi energi), juga beliau punya prilaku hidup sehat yang mampu menjaga kondisi tubuhnya tetap prima. Kembali kepada nilai mata kuliah. Untuk masalah rumit ini, selain memang untuk mencapainya dibutuhkan ketekunan dan kerja keras juga diperlukan kejujuran*. Oleh sebab itu  bidang pengajaran  dan kemahasiswaan menerapkan sistem rumus N = Na (1-E) untuk dasar penilaian pada mahasiswa. N adalah nilai akhir yang akan masuk sebagai nilai dalam transkip. Sedangkan Na merupakan nilai mula-mula yang diberikan dosen berdasarkan hasil dari pembelajaran satu semester kebelakang. Lalu bagaimana dengan E? dijelaskan lebih lanjut oleh beliau. E merupakan nilai kejujuran* yang hanya mempunyai dua skala, 0 dan 1. 0 untuk anda dinilai jujur* dan 1 berarti anda dinilai tidak jujur*. Jadi dapat dipastikan, jika anda dinilai tidak jujur maka hasil belajar anda tidak dianggap sama sekali alias mengulang tahun depan!. Kebetulan di jurusan saya tidak ada semester pendek. Artinya ketika mata kuliah yang anda ambil itu gagal maka hasilnya anda hanya bisa memperbaiki atau mengulangnya tahun depan.
Pada kesempatan ini akan ada banyak bintang lagi dibalik kejujuran*. Karena tidak selamanya jujur adalah angka mutlak dalam penilaian. Walau ibarat memilih pilihan yang bernilai sama. Namun ada perbedaan mendasar. Orang yang tidak jujur* bisa dianggap jujur*, jika ia mampu menutupi ketidakjujuran* atau  tidak diketahui oleh orang bahwa tidak jujur*. Inilah yang menjadi masalahnya. Dengan penerapan rumus seperti itu, tidak mencerminkan jujur* menjadi nilai mutlak. Namun membunuh kejujuran* itu sendiri. Karena rumus itu hanyalah jalan pintas dari sistem yang tidak mampu menumbuhkan kejujuran* secara alami. Jadi seakan-akan pendidikan hanya sebuah nilai-nilai yang tampak dan menutupi kecurangan yang ada. maksud saya, mahasiswa tetap bisa melakukan kecurangan asal tidak terlihat (diketahui) oleh sistem. Selesai. Setelah mahasiswa lulus pengajaran tidak bertanggung jawab lagi atas kejujuran* alumnusnya. Itu tanggung jawab masing-masing. Oleh sebab itu banyak alumnus yang berpendidikan terjebak kasus hukum karena tidak jujur*.

Saya tidak menilai jelek keputusan dari sistem yang dijalankan. Saya hanya ingin menganalisa dan mengkritisinya secara alamiah. Bukan aturannya yang salah melainkan cara penerapannya yang menjadikan sistem itu tidak berjalan semestinya. Bukan hanya dibidang pendidikan, di kehidupannya lainnya banyak kejujuran* hanyalah selembar kertas. Kebiasaan atau sikap yang jujur alami menjadi barang mewah. Semoga kita bisa saling jujur tanpa syarat dan tanpa bintang bagian atas akhiran katanya. Hidup kejujuran!
Dicky Ingusan*
16 Maret 2013

*-Penulis juga pernah berbuat tidak jujur* dengan memalsukan tanda tangan teman pada absensi. Pernah juga tidak jujur* dengan mengisi quis mata kuliah teman. Kali ini beruntung ketahuan langsung oleh dosen bersangkutan karena peserta kuliahnya yang sedikit. Perbuatannya langsung diganjar kegagalan pada mata kuliah tersebut. (Sebenarnya karena penulis langsung mengundurkan diri dari mata kuliah tersebut karena rasa bersalah)-

Jumat, 15 Maret 2013

Dua Aspek dalam Kehidupan

Salam kenal, saya bukanlah Anthony Robbin yang akan mencecoki anda berbagai tips kongkrit mengenai pembelajaran kehidupan. Tidak perlu membayar untuk sekedar masuk ke gubug sederhana ku ini. Saya hanya ingin sedikit berbagi. Ibarat pohon yang selalu berkembang dengan menghisap nutrisi dari lingkungan sekitar. Sayapun belajar untuk sekedar bertahan hidup menjalaninya dengan berguru kepada yang lebih berpengalaman. Proses menyerap nutrisi dari lingkungan yang saya lakukan tidak berpengaruh jelek,--menurut saya pribadi sih, mungkin aja lingkungan udah sewot, hehe-- karena lingkungan tetap selalu bereproduksi sendiri kembali. Merujuk ke simbiosis mutualisme, reproduksi bertujuan untuk pembaharuan. Dengan tidak adanya penyaluran maka hasil reproduksi membengkak sehingga bisa menyebabkan terjadinya pembusukkan. Oleh sebab itu sebagai sebagai seseorang yang (masih) selalu belajar, tak salah bila saya mencoba menyerap ilmu dari yang berpengalaman. Daripada ilmunya menjadi membusuk. Dan tanggung jawab itulah saya berusaha menyalurkan nutrisi itu kepada yang membutuhkan dengan niat berbagi bersama.

Kali ini, seseorang yang berpengalaman untuk dikutip dalam tulisan adalah obrolan singkat dengan saudara tua saya. Atau lebih akrab dipanggil abang pertama. Bila berbicara tentang hidup, abang pertama adalah contoh alami tentang indahnya bersyukur terhadap kehidupan. Ia terlahir berbeda dibanding dengan teman-teman sekitarnya dan saudara-saudari mudanya. Namun ia tak pernah mempermasalahkannya karena baginya hidup adalah senda gurau. Tidak perlu dibawa terlalu serius namun selalu fokus dan senang hati menjalaninya. (saya akan berbicara khusus tentang abang pertama pada artikel lainnya). Pada kesempatan ini saya fokus untuk menjelaskan secara singkat dua aspek paling penting dalam kehidupan kita.

Aspek pertama adalah memenuhi kebutuhan pokok atau fisik. Kebutuhan pokok menyangkut pada apa yang diperlukan tubuh atau fisik, untuk menjaga kelangsungan dan kenyamanan hidupnya.
 Hal pertama adalah makanan, harus mengandung zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Fungsi Makanan :
1.    untuk pertumbuhan
2.    untuk kegiatan berolah raga
3.    untuk berpikir
4.    untuk pertahanan terhadap bibit penyakit

Lalu Pakaian, merupakan kebutuhan pokok manusia yang kedua.
Fungsi pakaian :
1.    melindungi tubuh dari kepanasan, kedinginan, dan kotoran
2.    menambah keindahan dan kewibawaan
3.    menunjukkan kepribadian
4.    menunjukkan asal usul seseorang
5.    menjaga kesopanan
Rumah dan Teknologi, merupakan kebutuhan selanjutnya yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia kekinian.
Fungsi rumah dan teknologi:
1.    sebagai pelindung dari hujan, panas matahari, angin, serangan binatang buas
            2.    sebagai tempat berkumpulnya anggota keluarga sebagai tempat tinggal keluarga
            3.    Sebagi penunjang kegiatan manusia sehari-hari

Untuk aspek kedua  kebutuhan rohani / mental / jiwa  adalah kebutuhan rasa aman, tentram dan damai dalam kehidupan sehari-hari. Dari teori dasar kebutuhan Maslow empat  dari lima elemennya berdarkan kebutuhan rohani yaitu :
1.      Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan. Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.
2.      Kebutuhan Sosial. Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.

3.      Kebutuhan Penghargaan. Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
4.      Kebutuhan Aktualisasi Diri adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.
Dua aspek itulah yang menentukan keberlangsungan hidup kita sepenuhnya. kali ini saya baru mengupas sebagian kecil mengenai sebuah kehidupan. Dasar teorinya saya ambil dari http://www.crayonpedia.org/mw/Kebutuhan . Belum banyak yang bisa saya bagi semoga dengan pemaparan yang lebih singkat menjadi lebih perlahan  masuk dalam otaknya dan lama lengket atau membekasnya. Terimakasih atas perhatiannya. Mohon maaf atas ejaan yang salah dan kata-kata yang kurang berkenan. Saran dan kritiknya menjadi pembelajaran buat saya. Terimakasih.

Dicky Igus suparno atau Dicky Ingusan.