Salam kenal, saya bukanlah Anthony Robbin yang akan mencecoki
anda berbagai tips kongkrit mengenai pembelajaran kehidupan. Tidak perlu membayar
untuk sekedar masuk ke gubug sederhana ku ini. Saya hanya ingin sedikit berbagi.
Ibarat pohon yang selalu berkembang dengan menghisap nutrisi dari lingkungan
sekitar. Sayapun belajar untuk sekedar bertahan hidup menjalaninya dengan
berguru kepada yang lebih berpengalaman. Proses menyerap nutrisi dari
lingkungan yang saya lakukan tidak berpengaruh jelek,--menurut saya pribadi sih,
mungkin aja lingkungan udah sewot, hehe-- karena lingkungan tetap selalu
bereproduksi sendiri kembali. Merujuk ke simbiosis mutualisme, reproduksi
bertujuan untuk pembaharuan. Dengan tidak adanya penyaluran maka hasil
reproduksi membengkak sehingga bisa menyebabkan terjadinya pembusukkan. Oleh
sebab itu sebagai sebagai seseorang yang (masih) selalu belajar, tak salah bila
saya mencoba menyerap ilmu dari yang berpengalaman. Daripada ilmunya menjadi
membusuk. Dan tanggung jawab itulah saya berusaha menyalurkan nutrisi itu kepada
yang membutuhkan dengan niat berbagi bersama.
Kali ini, seseorang yang berpengalaman untuk dikutip dalam
tulisan adalah obrolan singkat dengan saudara tua saya. Atau lebih akrab
dipanggil abang pertama. Bila berbicara tentang hidup, abang pertama adalah
contoh alami tentang indahnya bersyukur terhadap kehidupan. Ia terlahir berbeda
dibanding dengan teman-teman sekitarnya dan saudara-saudari mudanya. Namun ia
tak pernah mempermasalahkannya karena baginya hidup adalah senda gurau. Tidak
perlu dibawa terlalu serius namun selalu fokus dan senang hati menjalaninya. (saya
akan berbicara khusus tentang abang pertama pada artikel lainnya). Pada
kesempatan ini saya fokus untuk menjelaskan secara singkat dua aspek paling
penting dalam kehidupan kita.
Aspek pertama adalah memenuhi kebutuhan pokok atau fisik. Kebutuhan pokok menyangkut pada apa
yang diperlukan tubuh atau fisik, untuk menjaga kelangsungan dan kenyamanan hidupnya.
Hal
pertama adalah makanan, harus mengandung zat yang dibutuhkan oleh
tubuh.
Fungsi Makanan :
1. untuk pertumbuhan
2. untuk kegiatan berolah raga
3. untuk berpikir
4. untuk pertahanan terhadap bibit penyakit
Lalu Pakaian, merupakan kebutuhan pokok manusia yang kedua.
Fungsi pakaian :
1. melindungi tubuh dari kepanasan, kedinginan,
dan kotoran
2. menambah keindahan dan kewibawaan
3. menunjukkan kepribadian
4. menunjukkan asal usul seseorang
5. menjaga kesopanan
Rumah dan Teknologi, merupakan kebutuhan selanjutnya yang
sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia kekinian.
Fungsi rumah dan teknologi:
1. sebagai pelindung dari hujan, panas matahari,
angin, serangan binatang buas
2. sebagai tempat berkumpulnya anggota keluarga
sebagai tempat tinggal keluarga
3.
Sebagi penunjang kegiatan manusia sehari-hari
Untuk
aspek kedua kebutuhan rohani / mental / jiwa adalah
kebutuhan rasa aman, tentram dan damai dalam kehidupan sehari-hari. Dari teori
dasar kebutuhan Maslow empat dari lima elemennya
berdarkan kebutuhan rohani yaitu :
1.
Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan. Contoh seperti : Bebas dari
penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan
lain sebagainya.
2.
Kebutuhan Sosial. Misalnya adalah : memiliki
teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
3.
Kebutuhan Penghargaan. Contoh : pujian, piagam,
tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
4.
Kebutuhan Aktualisasi Diri adalah kebutuhan dan keinginan
untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.
Dua aspek itulah yang
menentukan keberlangsungan hidup kita sepenuhnya. kali ini saya baru mengupas
sebagian kecil mengenai sebuah kehidupan. Dasar teorinya saya ambil dari http://www.crayonpedia.org/mw/Kebutuhan . Belum banyak yang bisa saya bagi
semoga dengan pemaparan yang lebih singkat menjadi lebih perlahan masuk dalam otaknya dan lama lengket atau
membekasnya. Terimakasih atas perhatiannya. Mohon maaf atas ejaan yang salah
dan kata-kata yang kurang berkenan. Saran dan kritiknya menjadi pembelajaran
buat saya. Terimakasih.
Dicky Igus suparno atau Dicky
Ingusan.