Jumat, 28 Maret 2014

Gairah itu muncul dari sebuah kebersamaan

Ada yang datang duluan. perginya lebih cepat dari yang diperkirakan. sedangkan yang tiba berbarengan. tapi pergi meninggalkan lebih dahulu. tapi tetap kenangan akan kebersamaan takkan terlupakan

Benalu yang merekah

Banyak hujatan yang ditujukan untukku. Baik dari silsilah awal mula diriku mulai ada hingga akhir diriku yang disambut gembira. Apa salah ku? ? Ini adalah cara ku untuk hidup. Aku bergantung pada induk semang karena aku tak mampu menghasilkan makanan sendiri. Aku tumbuhan yang dilahirkan dengan naluri binatang. Bagi induk semang ku sendiri, aku adalah benalu yang merekah. Induk semang ku lebih merasa senang melihat ku tumbuh semakin besar, semakin panjang, semakin kuat dan semakin kokoh. Induk semang ku tak berpikir untuk menghilangkan ku dari silsilah kehidupannya. Benalu yang merekah di tubuhnya adalah sebuah proses yang harus dijalani oleh induk semang agar benalu tetap mampu bertahan hidup. Ia tak menyadari bahwa benalu yang dulu hanya berbentuk biji sekarang telah bertumbuh mendekati besarnya tubuhnya.
Aku belum, bahkan takkan, bisa menghasilkan makanan sendiri. Aku tak mampu mempunyai akar untuk menyedot makanan didalam tanah. Padahal induk semang ku telah menunjukkan arah dimana aku harusnya menancapkan akar ku. Aku menyalahkan tanah yang tidak subur, tidak gembur dan tidak makmur. Sedangkan aku tidak menyadari dan tidak mengenali diri sendiri. Aku tumbuhan yang impoten untuk mengakar ke tanah. Aku dan naluri binatang adalah jodoh yang tak terpisahkan. Aku punya langit yang sama dengan induk semang ku. Punya tanah yang sama dengan induk semang ku. Dan aku menjadi benalu yang merekah didalam tubuh induk semang ku.