Jumat, 23 Mei 2014

Jum'at rezeki

Jum'at terkenal dengan ke-keramat-tannya. Juga merupakan hari yang penuh anjuran untuk melaksanakan kebaikan. Jum'at menyapa manusia yang bekerja untuk beristirahat sejenak. Tatkala matahari begitu terik, tepat menghujam batok kepala. Hingga bayang sendiri terbenam dalam kegarangan matahari. Itulah waktu yang tepat untuk membasuh muka, mengusap kedua tangan hingga batas masing-masing siku, menyapu dan membasahi permukaan dahi hingga kepala, membersihkan kedua daun telinga, serta mendinginkan juga memijit kedua kaki dengan air suci dari batas mata kaki hingga ujung jari.

Hati ini berdesir perlahan. Menikmati kesejukan dengan sujud yang dalam. Banyak do'a yang terhampar membentang. Menyadari harapan begitu tipis jaraknya dengan kenyataan. Langkah terakhir tersekat oleh krisis kemandirian. Aku disadarkan jum'at bahwa hidupku tak sendirian. Ia mengajarkan ku arti harta yang terpendam dalam tubuh. Harta penting yang sangat bernilai. Perhatian dan Kasih sayang. Apa yang ku miliki saat ini adalah harapan. Usia, pendidikan, dan hubungan adalah nilai dari harapan.


Biasanya setelah jum'atan, ada aja kejadian yang mengingatkan ku untuk bersyukur. Ada teman yang udah lama tidak berjumpa, kangen untuk saling bercerita. Sama-sama jadi mahasiswa yang belum dibolehkan pakai toga saat ramai-ramai berkumpul di gedung yang pertama kita datangi untuk mendaftar, agar sebagai tanda mengakhiri status yang sudah lama melekat. Moment dirindukan dan untuk dikenang nantinya. Lalu makan bareng gratis. Pulangnya bayar masing-masing.

Jum'at tetap tersenyum padaku, saat ia berpisah ia tak ingin melihatku bersedih lagi dan kehilangan semangat. "Hari Sabtu juga indah, ia adalah waktu untuk kamu beristirahat sejenak dengan beban kerja yang lebih sedikit".
"Kamu spesial dihatiku dan aku akan selalu menyanyikan lagu _begitu indah_ dari Padi untukmu, Jum'at"
"Terimakasih, Titip salam dengan sabtu. Berselingkuhlah dan bercintalah dengan gairah dosa untuk bertemu denganku. Agar kamu merasa bersalah"
"Jum'at rezeki kayaknya lebih cocok untukku"
Akupun membalas senyumannya yang bakal kurindukan untuk beremu dengan Jum'at yang lain.