Minggu, 31 Agustus 2014

Hidup dan bicara

Jikalau berbicara mengenai hidup, semua orang serasa menjadi seorang Socrates, Plato atau Aristoteles. Hidup adalah (bla bla bla).. hidup seperti (sla sla sla).. dan hidup mengenai (ni ni tu).. Tiba-tiba semuanya menjadi ahli dan mahir untuk berbicara. 
Manusia memang terlahir untuk berbicara. Waktu yang mencatatnya. Dengan tarikan-hembusan nafas yang menjadi pengingatnya. Dan gerak yang menyampaikan isyarat.

Sabtu, 30 Agustus 2014

Selaput Pemikiran

Ini janji yang tak terbagi. Saat hujan menjadi lukisan. Awan adalah kanvas rupawan menawan.
Tidak butuh bintang. Apalagi setinggi langit. Bumi adalah tempatku berpijak.
Tanah yang basah begitu harum menggugah. Ini saatnya menanam.
Tatkala lukisan begitu indah. Menjadi harapan yang mewah.
Pepohonan adalah kenyataan. Bukanlah bintang.
Dedaunan ini tak berharga. Dinilai uang.
Hanya alat tukar. Menjadi Tuhan.
Hijaunya membutakan. Harumnya melenakan. Banyak memiskinan. Dikitnya membunuhkan.
Kecuali Bumi yang luas dijadikan tempat istirahat. Bersama cacing dan kotoran.
Ini pemikiran. Dan perasaan yang perawan.

Saatnya Waktu yang Mengancam

Dulu
Waktu sedang nyenyak bersantai.
Minum kopi di malam hari, lalu tidur disaat Matahari terjaga.
Kemaren
Waktu masih luput bergerak.
Diam tanpa baterai, tak beranjak tanpa jejak di hitungan masa.
Hari ini
Waktu terancam.
Ia galak dengan penyesalan yang terus datang menyapa.
Esok.
Waktu mengancam.
Dendam.
Terlecehkan.
Tak mampu bangun dan mengimpi bahagia.
Masa Depan.
Adalah
Sesal yang belum berjumpa.
Kegagalan untuk gagal.