Silahkan guru-i aku dengan nada
ataupun ceramahi berdasar cerita
karena berbicara adalah nafas
tanpa batas,
usia,
kedudukan,
kepentingan,
Saatnya sadar aku bukan siapa-siapa
walau demikian biarkan suara
ku menjadi detak yang menghela
karena berbicara adalah nafas
tanpa batas,
cinta,
rindu,
kecewa,
sendu,
Sudahi kisah ini yang hanya
mengangkasa harapan fana
tak perlu memberi saat kamu tak mampu menerima
karena dalam diamku untuk berbicara
adalah nafas tanpa batas,
saudara,
keluarga,
sahabat,
teman,
musuh,
dan
..(aku)
Senin, 07 Juli 2014
Sabtu, 05 Juli 2014
Diam untuk berbicara
Sudah saatnya kau tau aku memilih diam bukan karena aku ingin mendengarkanmu.
Aku sudah tahu arah pembicaraanmu.
Aku juga mengerti apa yang ingin kamu sampaikan.
Karena aku memahamimu dengan cara aku tidak memahamimu.
Caraku berbicara adalah diam saat kamu butuh bercerita,
diam dengan memperhatikan gerak kamu,
gerak mata,
gerak tangan,
gerak bibir,
gerak raut wajah,
semua gerak adalah dansa diam yang tak bersuara.
diamku juga belajar mengenali suara kamu.
intonasi emosi,
intonasi ejaan,
intonasi kebiasaan,
intonasi karakter,
semua intonasi merupakan oktaf tuli tertinggi
Jika pemilu adalah kamu
aku memilih melepaskanmu
saat cintaku membungah
tatkala rinduku membuncah
sewaktu geloraku bergairah
bisa jadi tak terlihat oleh mata telanjangmu
karena saat kamu tidur aku bangun mendoakanmu
tatkala kamu sibuk aku santai memikirkanmu
sewaktu kamu memberi punggung, aku tetap berdada tegap
melepaskan untuk mengikat
perasaan untuk dipikirkan!
Aku sudah tahu arah pembicaraanmu.
Aku juga mengerti apa yang ingin kamu sampaikan.
Karena aku memahamimu dengan cara aku tidak memahamimu.
Caraku berbicara adalah diam saat kamu butuh bercerita,
diam dengan memperhatikan gerak kamu,
gerak mata,
gerak tangan,
gerak bibir,
gerak raut wajah,
semua gerak adalah dansa diam yang tak bersuara.
diamku juga belajar mengenali suara kamu.
intonasi emosi,
intonasi ejaan,
intonasi kebiasaan,
intonasi karakter,
semua intonasi merupakan oktaf tuli tertinggi
Jika pemilu adalah kamu
aku memilih melepaskanmu
saat cintaku membungah
tatkala rinduku membuncah
sewaktu geloraku bergairah
bisa jadi tak terlihat oleh mata telanjangmu
karena saat kamu tidur aku bangun mendoakanmu
tatkala kamu sibuk aku santai memikirkanmu
sewaktu kamu memberi punggung, aku tetap berdada tegap
melepaskan untuk mengikat
perasaan untuk dipikirkan!
Label:
berbicara,
Diam,
diam untuk berbicara,
dipikirkan,
emosi,
gerak,
intonasi,
kamu,
karakter,
masa depan,
masa lalu,
melepaskan untuk mengikat,
memahami,
mendengarkan,
pemilu,
perasaan,
pikiran
Langganan:
Postingan (Atom)