Rabu, 14 Januari 2015

Rumah di atas awan

Angin mampu membantu rumah berkeliling dunia.
Rumah di atas awan.
Air menjadi terbatas diketidak-berbatasan
Rumah di atas awan.
Api menjadi sumber hangat yang memanas.
Rumah di atas awan.

Ibarat mimpi menggantung
Keluh mengurai
Pesimis bergairah
Optimis mencair

Rumah di atas awan
Menawarkan solusi tak berjawab
Petisi tak berdentung
Interplasi berdendam hampa

Senin, 01 Desember 2014

Menghitung Mundur

Angin mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah
Air mengalur dari daratan lebih tinggi menuju daratan lebih rendah
Itu teori alam. Siklus Keseimbangan.
Lalu dimana batas kemampuan waktu?.
Alur aliran semu putaran Kehidupan.
Saatnya menghitung mundur.
Kesiapan mendewakan detik.
Berdetak perlahan pelan.


Sumur gambar

Selalu ada alasan buat LARI

Manusia diberi karunia dua kaki untuk berdiri, berjalan dan berlari. Dengan kekuatan yang seimbang di masing-masing kaki. Untuk menopang berat badan keseluruhan. Kaki selalu menempati urutan terbawah dalam deretan anggota tubuh. Jika kaki berada di kebalikan alias berada di urutan teratas, maka kepala yang gantian berada urutan terbawah. Sehingga pikiranpun terhadap dunia tergambar terbalik.

Selalu banyak alasan untuk berlari. Karena masih punya dua kaki yang sehat. Karena mengejar bis yang melaju cepat. Karena mengejar penjambret yang lewat. Ataupun mengejar cinta yang tak bisa didapat.!
Berlaripun menjadi olahraga yang murah. Tinggal mencari lintasannya. Menentukan target waktu. Mengkalkulasi jarak yang bakal dicapai. Menyiapkan Kebutuhan air minum untuk mencegah dehidraasi saat berlari. Mengenakan pakaian dan peralatan lari yang tepat.

Mari berlari sebelum berlari itu dilarang!

Sumber gambar
http://www.runfergus.com/

Senin, 03 November 2014

oouut

Saat dia berjalan
Hanya ada bayangan
Karena siang
Matahari garang
Menyelimuti permukaan
Menyingsing kegelapan
Bersembunyi senang
Karena pohon gersang

Sudah cukup umpat
Mencerca lebat
Salah yang dibenar
Pura tak sadar
Rupa merat
Laku melarat
Kong itu awalan
King-nya akhiran

Bila cinta adalah benci
Puji menjadi caci
Gagah berupa banci
Berani jelma janji
Tak ditepati
Mari merubah diri
Sebelum membenci

Minggu, 31 Agustus 2014

Hidup dan bicara

Jikalau berbicara mengenai hidup, semua orang serasa menjadi seorang Socrates, Plato atau Aristoteles. Hidup adalah (bla bla bla).. hidup seperti (sla sla sla).. dan hidup mengenai (ni ni tu).. Tiba-tiba semuanya menjadi ahli dan mahir untuk berbicara. 
Manusia memang terlahir untuk berbicara. Waktu yang mencatatnya. Dengan tarikan-hembusan nafas yang menjadi pengingatnya. Dan gerak yang menyampaikan isyarat.

Sabtu, 30 Agustus 2014

Selaput Pemikiran

Ini janji yang tak terbagi. Saat hujan menjadi lukisan. Awan adalah kanvas rupawan menawan.
Tidak butuh bintang. Apalagi setinggi langit. Bumi adalah tempatku berpijak.
Tanah yang basah begitu harum menggugah. Ini saatnya menanam.
Tatkala lukisan begitu indah. Menjadi harapan yang mewah.
Pepohonan adalah kenyataan. Bukanlah bintang.
Dedaunan ini tak berharga. Dinilai uang.
Hanya alat tukar. Menjadi Tuhan.
Hijaunya membutakan. Harumnya melenakan. Banyak memiskinan. Dikitnya membunuhkan.
Kecuali Bumi yang luas dijadikan tempat istirahat. Bersama cacing dan kotoran.
Ini pemikiran. Dan perasaan yang perawan.

Saatnya Waktu yang Mengancam

Dulu
Waktu sedang nyenyak bersantai.
Minum kopi di malam hari, lalu tidur disaat Matahari terjaga.
Kemaren
Waktu masih luput bergerak.
Diam tanpa baterai, tak beranjak tanpa jejak di hitungan masa.
Hari ini
Waktu terancam.
Ia galak dengan penyesalan yang terus datang menyapa.
Esok.
Waktu mengancam.
Dendam.
Terlecehkan.
Tak mampu bangun dan mengimpi bahagia.
Masa Depan.
Adalah
Sesal yang belum berjumpa.
Kegagalan untuk gagal.