Sebuah sore
Inderaku menyalak
bangun dari persurian
menjeda lelah yang tak tampak
tergumam lembutnya sentuhan
Cantiknya bayang awan
menyasar selaput langit
anak burung yang menantang dengan kepakan
pertama, anak ayam berdecit, riang
Andai sebuah sore itu beda
aku memilih waktu yang sama
dengan jumlah yang disita
untuk berani mencoba
cahaya mentari terbatas
dalam sekat yang lepas
gelap menyingsing, retas
kepikukan bebas
Semua hal berakhir
dengan arahan sendiri
namun aku terpaku
pada keriangan masa lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar