Sabtu, 30 Agustus 2014

Selaput Pemikiran

Ini janji yang tak terbagi. Saat hujan menjadi lukisan. Awan adalah kanvas rupawan menawan.
Tidak butuh bintang. Apalagi setinggi langit. Bumi adalah tempatku berpijak.
Tanah yang basah begitu harum menggugah. Ini saatnya menanam.
Tatkala lukisan begitu indah. Menjadi harapan yang mewah.
Pepohonan adalah kenyataan. Bukanlah bintang.
Dedaunan ini tak berharga. Dinilai uang.
Hanya alat tukar. Menjadi Tuhan.
Hijaunya membutakan. Harumnya melenakan. Banyak memiskinan. Dikitnya membunuhkan.
Kecuali Bumi yang luas dijadikan tempat istirahat. Bersama cacing dan kotoran.
Ini pemikiran. Dan perasaan yang perawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar