Jumat, 15 Maret 2013

Dua Aspek dalam Kehidupan

Salam kenal, saya bukanlah Anthony Robbin yang akan mencecoki anda berbagai tips kongkrit mengenai pembelajaran kehidupan. Tidak perlu membayar untuk sekedar masuk ke gubug sederhana ku ini. Saya hanya ingin sedikit berbagi. Ibarat pohon yang selalu berkembang dengan menghisap nutrisi dari lingkungan sekitar. Sayapun belajar untuk sekedar bertahan hidup menjalaninya dengan berguru kepada yang lebih berpengalaman. Proses menyerap nutrisi dari lingkungan yang saya lakukan tidak berpengaruh jelek,--menurut saya pribadi sih, mungkin aja lingkungan udah sewot, hehe-- karena lingkungan tetap selalu bereproduksi sendiri kembali. Merujuk ke simbiosis mutualisme, reproduksi bertujuan untuk pembaharuan. Dengan tidak adanya penyaluran maka hasil reproduksi membengkak sehingga bisa menyebabkan terjadinya pembusukkan. Oleh sebab itu sebagai sebagai seseorang yang (masih) selalu belajar, tak salah bila saya mencoba menyerap ilmu dari yang berpengalaman. Daripada ilmunya menjadi membusuk. Dan tanggung jawab itulah saya berusaha menyalurkan nutrisi itu kepada yang membutuhkan dengan niat berbagi bersama.

Kali ini, seseorang yang berpengalaman untuk dikutip dalam tulisan adalah obrolan singkat dengan saudara tua saya. Atau lebih akrab dipanggil abang pertama. Bila berbicara tentang hidup, abang pertama adalah contoh alami tentang indahnya bersyukur terhadap kehidupan. Ia terlahir berbeda dibanding dengan teman-teman sekitarnya dan saudara-saudari mudanya. Namun ia tak pernah mempermasalahkannya karena baginya hidup adalah senda gurau. Tidak perlu dibawa terlalu serius namun selalu fokus dan senang hati menjalaninya. (saya akan berbicara khusus tentang abang pertama pada artikel lainnya). Pada kesempatan ini saya fokus untuk menjelaskan secara singkat dua aspek paling penting dalam kehidupan kita.

Aspek pertama adalah memenuhi kebutuhan pokok atau fisik. Kebutuhan pokok menyangkut pada apa yang diperlukan tubuh atau fisik, untuk menjaga kelangsungan dan kenyamanan hidupnya.
 Hal pertama adalah makanan, harus mengandung zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Fungsi Makanan :
1.    untuk pertumbuhan
2.    untuk kegiatan berolah raga
3.    untuk berpikir
4.    untuk pertahanan terhadap bibit penyakit

Lalu Pakaian, merupakan kebutuhan pokok manusia yang kedua.
Fungsi pakaian :
1.    melindungi tubuh dari kepanasan, kedinginan, dan kotoran
2.    menambah keindahan dan kewibawaan
3.    menunjukkan kepribadian
4.    menunjukkan asal usul seseorang
5.    menjaga kesopanan
Rumah dan Teknologi, merupakan kebutuhan selanjutnya yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia kekinian.
Fungsi rumah dan teknologi:
1.    sebagai pelindung dari hujan, panas matahari, angin, serangan binatang buas
            2.    sebagai tempat berkumpulnya anggota keluarga sebagai tempat tinggal keluarga
            3.    Sebagi penunjang kegiatan manusia sehari-hari

Untuk aspek kedua  kebutuhan rohani / mental / jiwa  adalah kebutuhan rasa aman, tentram dan damai dalam kehidupan sehari-hari. Dari teori dasar kebutuhan Maslow empat  dari lima elemennya berdarkan kebutuhan rohani yaitu :
1.      Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan. Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.
2.      Kebutuhan Sosial. Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.

3.      Kebutuhan Penghargaan. Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
4.      Kebutuhan Aktualisasi Diri adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.
Dua aspek itulah yang menentukan keberlangsungan hidup kita sepenuhnya. kali ini saya baru mengupas sebagian kecil mengenai sebuah kehidupan. Dasar teorinya saya ambil dari http://www.crayonpedia.org/mw/Kebutuhan . Belum banyak yang bisa saya bagi semoga dengan pemaparan yang lebih singkat menjadi lebih perlahan  masuk dalam otaknya dan lama lengket atau membekasnya. Terimakasih atas perhatiannya. Mohon maaf atas ejaan yang salah dan kata-kata yang kurang berkenan. Saran dan kritiknya menjadi pembelajaran buat saya. Terimakasih.

Dicky Igus suparno atau Dicky Ingusan.

2 komentar:

  1. Masuki dunia membaca dan tulis menulis. Melalui komunitas yang ada, nyata maupun maya.
    Jangan setengah-setengah dalam berkarya dan belajar.
    Caiyo, Bro. :')

    BalasHapus