Minggu, 06 April 2014

Bukan (aku)

Untuk saat ini masih bercerita tentang diri pribadi. Aku bukanlah orang yang akan selalu menghitung seberapa waktu yang telah berlalu. Menurutku waktu hanyalah sebuah alat bantu bagi manusia menutupi kekurangannya memaksimalkan kapasitas otak. Manusia punya banyak kekurangan. Bukan makhluk yang sempurna.  Butuh banyak alat untuk memperlihatkan keunggulan nya. Tidak ada manusia yang mampu bekerja sendiri. Keterkaitan manusia dengan individu lainnya adalah kebutuhan beras dengan air sebelum dimasak. Tingkatan perubahan koneksi otak manusia sebanding dengan garis pencapaian kemajuan teknologi alat bantu yang berhasil ditemukan. Namun berbanding terbalik dengan pola komunikasi dan kebutuhan dari interaksi manusia secara sosial.

Hal yang ingin saya sampaikan disini adalah cara berkomunikasi yang sudah sangat berbeda diterapkan oleh individu. Komunikasi yang terjalin mengakibatkan hubungan teman dekat serasa jauh, dan hubungan yang jauh serasa dekat. Contoh kongkretnya adalah saat bepergian. Saat saya menemani seorang teman lama yang katanya kangen ingin menemui saya, nyatanya selama saya menemani dia hanya mengakibatkan saya tak ingin menemani dia lagi. Karena sepanjang perjalanan, dia lebih banyak mengahbiskan waktu dengan berkomunikasi melalui telpon genggamnya dan saya menjadi patung hanoman yang memandangi sebagai saksi bisu.

Sejatinya kritik ini untuk saya juga yang berusaha menyeimbangkan pola komunikasi yang baik dengan teman, keluarga, dan siapapun juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar