Minggu, 06 April 2014

(kembali ke asalnya) Mesin

Apa yang membuat ilmu pengetahuan itu tampak hebat?
Sehingga banyak penemuan-penemuan baru yang terus berhasil membuat kita menjadi lebih terbantu.
Terlebih dahulu kita membahas fungsi dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Sebagai alat bantu untuk kita (manusia) mengenali, pertama diri sendiri, kedua lingkungan, dan ketiga kehidupan. Akan banyak aspek yang mencakup tiga hal tersebut.  Hal yang perlu saya tekankan adalah alat atau ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan terlihat hebat karena saling keterikatannya masing-masing sub-ilmu itu sendiri.


Contohnya Ilmu Mesin yang terikat dengan ilmu fisika, kelistrikan, ekonomi, hukum, dan bahkan sastra. Karena ilmu itu sendiri adalah seni. Seni pun adalah ilmu. Saat seorang dosen mengajarkan ilmu dengan gaya bercerita dengan penggambaran alat kelamin pria, BUKAN berarti dosen tersebut mengajari kecabulan!. Hal itu adalah cara dosen tersebut untuk anak didik bisa lebih mengerti dengan mengenali diri sendiri terlebih dahulu. 

Sang Maha Ilmu pun memang telah memberi tamsil terbaik dibidang keilmuan dari tubuh manusia.  Bukan hanya ilmu Kedokteran, Biologi, dan Kesehatan saja yang boleh mempelajari anatomi tubuh. Mesin Pun juga WAJIB hukumnya mengenali dan mempelajarinya. Kenapa pesawat memiliki badan dan moncong nya berbentuk dengan alat kelamin pria atau lebih disingkat dengan "titit"?. Hal dipelajari dan dibahas juga oleh calon atau sudah jadi insinyur teknik mesin.

Penyebabnya karena bentuk cantilever pada moncong pesawat karena mampu menahan gaya puntir dan meneruskan gaya geser dengan baik pada keseluruhan batangnya. Badan yang berbentuk tabung untuk memudahkan daya angkat pesawat karena gaya angkatnya berpusat pada satu titik. 



Lalu ada juga seorang dosen yang mengatakan bahwa murid ajarnya adalah sampah. bukan berarti dosen tersebut tukang sampah. Maksudnya dosen tersebut memacu daya belajar mahasiswanya untuk bisa membuktikan kapasitas dan kapabilitasnya dalam menggali ilmu pengetahuan. Tidak selamanya dosen yang menjadi dewa pemberi nilai menjadi sang kebenaran yang tak terbantahkan. Dan tidak berarti juga menjadi keledai yang hanya memutari lingkaran yang tak berujung.

Etos belajarlah, Keingintahuan lah, dan Kerja keras tanpa menyerah lah menjadi pembedanya. Keterikatan dosen dan mahasiswa, guru dan siswa, pendidik dan anak didik, pemerintah dan masyarakat, juga orang tua dan anak adalah kunci ilmu pengetahuan menjadi hebat. Saya tekankan disini, kata sambungnya adalah 'dan'.  jadi hubungan yang terjadi adalah saling berkesinambungan. Bukan dengan 'ke', yang bersifat satu arah.

!!!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar